Pages

I am a Gamer and I am a Gamer

Adakah di antara kalian yang malu mengakui bahwa kalian adalah gamers di antara teman-teman yang bukan gamers atau di keluarga? Yaa, penulis maklum kok kalau memang ada. Ini masih berhubungan dengan artikel saya sebelumnya mengenai cap-cap negatif yang ada pada diri seorang gamer. Masih ingat kan apa saja cap-cap negatif itu? Kalau belum tahu, yuk dibaca di sini.

Cap-cap negatif tersebut bisa kalian tambah lagi karena memang begitu banyak permasalahan yang ada seputar gamers. Mulai dari permasalahan yang timbul sehubungan dengan sekolah, sampai permasalahan tentang pacar.

Jangan buru-buru stress ya, karena setiap hal selalu ada sisi baik dan sisi buruknya. Kali ini, saya akan menuliskan tentang sisi baik menjadi seorang gamers versi saya sendiri. Teman-teman gamers bisa menambahkan, setuju, ataupun tidak setuju.

Beberapa sisi baik menjadi seorang gamers:
1. Banyak teman di dunia maya.
2. Teman dunia maya dapat menjadi teman di real life. 
3. Pengetahuan tentang dunia game lebih banyak dari orang awam (non-gamer).
4. Dapat mengembangkan skill.
5. Menambah pengalaman.
6. Bisa mendapatkan hadiah dari event game.
7. Mendapat penghasilan dari game.

Coba kita kupas satu per satu:
1. Banyak teman di dunia maya
Poin nomor 1 ini mematahkan pendapat bahwa gamers adalah orang yang kuper. Beberapa di antara kita para gamers justru memiliki teman seabrek! Bener nggak? Baru login aja udah ada whisper, "Sob, lagi ngapain lu?" atau, "Woiwoi mau ikut raid nggak?" atau, "Cepetan masuk ke room ini." Lagipula, berteman di dunia maya tidak memandang suku, agama, ras, dan segudang masalah lainnya di dunia nyata. Dalam dunia maya kita juga tidak memandang umur ketika berteman. Tetapi, dengan segala kemudahan akses pertemanan di dunia maya, kita tetap harus waspada.

2. Teman dunia maya dapat menjadi teman di real life
Pernahkah kalian menghadiri gathering antar gamers? Penulis pernah. Benar-benar menyenangkan bertemu teman sesama gamers di dunia nyata/real life. Ngobrol enak, ngomongin apa aja nyambung. Apalagi kalau bukan soal game? Benar, teman di dunia maya dapat menjadi teman di dunia nyata. Apabila kalian sudah merasa cocok berteman dengan orang-orang di dunia maya, cobalah sedikit membuka diri dan bertanya beberapa hal tentang real life mereka. Misalnya, nama asli agar bisa saling memanggil, lokasi mereka biasanya bermain, dan sebagainya. Percaya deh, dalam waktu dekat kalian akan semakin akrab. Coba rencanakan gathering bersama, contohnya bersama teman-teman satu warnet berkumpul dengan teman-teman yang bermain di warnet lain. Siapa tahu, teman di dunia game nantinya akan menjadi teman sejati kita di real life? Sekali lagi, akses pertemanan ini tetap harus membuat kita waspada. Tetap selidiki identitasnya. Jangan sampai salah memilih teman.

3. Pengetahuan tentang dunia game lebih banyak dari orang awam (non-gamers)



Poin nomor 3 ini hampir merupakan hal yang pasti. Pastinya dong gamers lebih tahu tentang GB daripada orangtuanya. Pot, momon, peta di game-game tertentu, map untuk PvP, TB, healer, DPS, HoT, DoT, equip, cc, kk adalah beberapa sebutan yang khas gamers temui di dunia game (khususnya  Indonesia karena di luar negeri pasti tidak ada istilah TB, hehehehe). Ini adalah salah satu hal yang bisa gamers banggakan. Kok bangga? Iya dong, pengetahuan gamers mengenai game ya sudah seharusnya melebihi orang-orang yang tidak bermain game. Lalu, apa gunanya pengetahuan tentang game? Bukannya cuma begitu saja, nggak berguna apa-apa kan? Eits, nanti dulu, siapa bilang tidak berguna? Pengetahuan kalian di dunia game bisa menjadi sangat berguna lho! Lihat saja, sekarang ini banyak bermunculan publisher-publisher game di Indonesia yang membutuhkan banyak karyawan contohnya saja Game Master yang harus mempunyai pengetahuan tentang game khususnya game yang sedang mereka rilis. Belum cukup umur untuk bekerja? Nggak usah pesimis dulu. Pengetahuan kalian gamers muda dapat kalian tuangkan dalam bentuk tulisan. Blog, notes FB, forum adalah media-media penyalur tulisan yang amat bermanfaat. Yakin deh di kemudian hari tulisan-tulisan kalian akan berguna paling tidak membuahkan pengalaman. Belum lagi banyak kontes-kontes review game yang hadiahnya lumayan. Ayo gamers penulis, kembangkan kemampuanmu dalam bermain game sekaligus menulis! Terus gimana dong buat gamers yang bukan penulis? Ikut forum aja males. Ehh,  jangan sedih ya. Dalam pergaulan sehari-hari, gamers dapat bicara banyak jika obrolannya soal game. Sementara orang-orang non-gamers reaksinya mungkin terkesan, mungkin angguk-angguk, mungkin juga banyak 'ooooooooo' saja, hehehe.

4. Dapat mengembangkan skill
Skill apa nih yang dimaksud di sini. Penulis mengategorikan skill ini menjadi 2, satu skill dalam bermain game, satunya lagi skill dalam penggunaan hardware. Hardware ini bermacam-macam, umumnya adalah keyboard dan mouse. Sebagai gamers, selera dalam bermain game berbeda-beda. Ada yang doyan PvP, PvE, FPS, RPG, dan lain-lain. Bagi kalian penggemar FPS atau genre game shooter lainnya, penulis yakin kalian berteriak-teriak senang kalau berhasil headshot (apalagi kalau untuk pertama kali). Bagi gamers yang menggemari DoTA atau genre game serupa lainnya, kata skill sudah menjadi makanan sehari-hari. Begitu pula dalam game-game PvP lainnya.


Skill dalam game ditunjang dengan skill dalam penggunaan hardware. Gamers yang sudah terbiasa menggunakan keyboard, biasanya jarinya akan sangat cepat dalam menekan tombol-tombol keyboard untuk mengeluarkan skill. Kecepatannya tidak akan dapat dikalahkan oleh orang-orang non-gamers, semakin cepat, lebih cepat lagi...(dikira hipnotis Rommy Rafael?). Pokoknya orang awam akan kagum dengan kecepatan jari gamers di atas keyboard. Penggunaan mouse lebih ke presisi dan akurasi. Mengatur sudut pandang karakter biasanya dengan menggunakan mouse. Membidik dan menembak dalam FPS atau TPS juga dengan mouse. Tidak diragukan lagi, gamers mempunyai skill dalam penggunaan hardware.

5. Menambah pengalaman
Seperti halnya pengalaman seorang dokter berbeda dengan pengalaman seorang pilot, seorang gamers mempunyai pengalaman tentang game yang tidak ada dalam memori otak orang-orang non-gamer. Menyelesaikan quest, mengalahkan monster, mendapatkan equip legenda, berhasil headshot 10 kali berturut-turut, semua pengalaman menyenangkan ala gamers tidak akan pernah dirasakan orang-orang non-gamer. Meskipun banyak pengalaman menyenangkan, gamers juga mau tidak mau terlibat dalam pengalaman-pengalaman yang menyakitkan hati. Contohnya kalah dalam permainan, kalah dalam mendapatkan equip, mati dibunuh monster, ditinggal pacara dunia maya, sampai dibunuh berkali-kali udah gitu headshot melulu oleh orang yang sama (ni orang pasti nge-cheat nih, gw yakin<<<dalam hati gamer, iya nggak?). Pengalaman paling tidak enak yang penulis rasakan adalah ditipu. Penipu banyak juga di dunia maya. Cara menipunya lebih canggih dari penipu-penipu di dunia nyata (malah penipu dunia nyata mau belajar kali dari penipu-penipu di game). Ya, pengalaman menyenangkan dalam bermain game membuat hati gembira, tetapi pengalaman tidak menyenangkan.........Anggap saja sebagai pelajaran hidup agar kita tidak terjeblos lagi ke pengalaman yang tidak menyenangkan tersebut apalagi di dunia nyata.


6. Bisa mendapatkan hadiah dari event game
Nah, ini pasti diincar oleh setiap gamers, hadiah dari event game! Biasanya game-game online yang baru akan memasuki tahap CBT dan OBT menggelar berbagai event berhadiah menggiurkan. Tidak ada salahnya para gamers mencoba mendapatkan hadiah dari mengikuti event-event yang digelar. Hadiah-hadiah ini tidak hanya hadiah item dalam game tetapi bisa juga berupa gaming gear, tablet, bahkan smartphone dengan nilai jutaan rupiah. Saya ingatkan lagi, mengikuti event game akan sangat menyenangkan bila menang, tetapi bila kalah jangan dipikirkan terus sampai stress. Ingat, mengikuti event game adalah untuk bersenang-senang, bukan dijadikan suatu hal yang harus misalnya dijadikan sumber penghasilan.

7. Mendapat penghasilan dari game


Banyak cara mendapatkan penghasilan berupa uang (asli bukan uang monopoli) dari kegemaran bermain game. Contoh di atas sudah saya tulis yaitu melamar pekerjaan ke publishers game tertentu. Cara lainnya yaitu dengan berjualan item-item in-game yang dapat berupa equip, pet, bahan-bahan pendukung game, dll yang dijual dengan uang asli (rupiah yaa, jangan dollar, kemahalan nanti). Kebanyakan publisher di Indonesia melarang penjualan barang-barang in-game di dalam game mereka. Ini menyangkut hak cipta dan hak dalam pengoperasian game tersebut di Indonesia. Yaaa mungkin agak kurang dapat dimengerti bagi kita tetapi yakinlah para publisher itu melarang penjualan barang in-game memakai uang asli di dunia nyata dengan tujuan yang baik. Salah satunya adalah mencegah penipuan. Menurut penulis, para gamers dapat mencari penghasilan tambahan dari menjual item game di private server game-game tertentu. Biasanya private server tidak membatasi hak gamers dalam menjual item in-game. Private server adalah server game yang dijalankan bukan dengan tujuan komersil, tanyalah mbah Google untuk penjelasan lebih lanjut. Lebih jauh lagi, gamers dapat memutuskan menjadi profesional gamer yang menjadikan bermain game sebagai profesi untuk mendapatkan penghasilan tetap. 

Itulah beberapa sisi baik dari menjadi seorang gamer. Dengan banyaknya sisi baik tersebut, gamers dapat eksis juga di dunia nyata. Diharapkan para gamers jangan malu-malu lagi mengakui diri sebagai gamers. Menjadi seorang gamer itu dapat menguntungkan juga kok, apalagi gamers bukan kriminal. Kuncinya, selalu selektif dalam memilah aksi yang baik bagi para gamers!

No comments:

Post a Comment